Waspada asam lambung bisa naik di setiap saat secara mendadak lakukan tips agar asam lambung tidak naik.

 


Bentuk refluks asam yang paling umum, kadang-kadang dikenal sebagai kebotakan, terjadi setelah makan dan saat berbaring. Satu dari tiga orang telah mengalami pembengkakan perut pada suatu waktu. Intensitas dan frekuensi sakit tenggorokan tidak begitu umum bagi orang dengan GERD.


Selain itu, biasanya ada lebih banyak menyertai gejalas. Misalnya, mulut menjadi dingin dan terluka karena isi lambung yang menarik dekat ujung mulut. Kemudian, setelah beberapa saat berada di bawah cuaca, mereka mulai makan lagi. Mereka sering makan sendawa, leher yang sakit, perut mulas atau mual, banyak liur udara, bau mulut, dan batuk kering.


Kondisi yang dikenal sebagai Penyakit Asam Lambung, juga dikenal sebagai penyakit refluks gastroesophageal (GERD), ditandai dengan gejala-gejala seperti mendengkur, kebotakan, mual, batuk kering, kelenjar bengkak di dada, dan perasaan terlalu kenyang setelah makan atau minum.


Secara umum, penyakit asam lambung adalah gangguan pencernaan yang menyebabkan cincin antara kerongkongan dan perut. Otot kerongkongan bagian bawah yang melemah menyebabkan kerongkong untuk terus berada dalam kesulitan. Hal ini menyebabkan asam lambung kembali ke Kerongkongan.


Gastroesophageal reflux mempengaruhi perut dan kerongkongan. Refluks berarti bergerak maju. Refluks saluran gastroesophageal terjadi ketika apa pun yang ada di perut kembali ke kerongkongan.


Dalam situasi yang khas, otot kerongkongan bagian bawah (otot LES) akan buka untuk memungkinkan Anda untuk mengangkut makanan Anda ke perut Anda. Kemudian, otot LES menutup untuk menyiapkan makanan dan membuat lambung cairan kembali ke kerongkongan.


Ini adalah saat bagian perut sedang memecah bagian dada dari atas. Diafragma yang tidak stabil dapat meningkatkan kemungkinan bahwa LES tidak akan dapat melakukan fungsinya secara efektif.

Sering makan dari piring besar. Hal ini dapat menyebabkan perut bagian distension. Ini menunjukkan bahwa tidak ada banyak tekanan pada output LES dan bahwa LES tidak berfungsi dengan baik.

Setelah makan besar, berbaring selalu terjadi dengan cepat. Ini mungkin memberikan sedikit lebih banyak tekanan daripada yang dibutuhkan LES untuk berfungsi dengan baik.


Hal yang harus di hindari agar asam lambung tidak naik di malam hari.


1 .Berada dalam posisi berbaring


Saat Anda duduk atau berdiri, gaya gravitasi membantu memindahkan makanan dan asam dari kerongkongan ke lambung. Namun, ketika Anda berbaring, cairan asam lambung dapat kembali naik ke kerongkongan.


2. Langsung tidur setelah mengonsumsi makanan


Tubuh membutuhkan waktu sekitar 4–5 jam untuk mencerna makanan. Jika Anda langsung tidur setelah makan, lambung yang dipenuhi makanan akan menekan katup yang berada di antara kerongkongan bagian bawah dan bagian atas lambung. Hal ini membuat asam lambung naik ke kerongkongan.


3 .Berkurangnya produksi air liur


(saliva) berperan dalam menetralkan asam lambung. Akan tetapi, produksi air liur akan berkurang saat tidur sehingga dapat menjadi penyebab asam lambung naik di malam hari.


4. Berkurangnya refleks menelan


Saat tidur, refleks menelan menjadi berkurang. Padahal, refleks ini berperan penting untuk mendorong asam lambung bergerak ke bawah menuju lambung dan usus.


5. Mengonsumsi makanan pemicu asam lambung


Mengonsumsi makanan pedas, asam, berminyak, berlemak, atau mengandung kafein dapat memicu peningkatan asam lambung serta melemahkan katup lambung.


Related Posts

Komentar